Monday 26 March 2012

Berbebat luka masa lalu yang tercatat
dalam air mata gemulah Melayuku
dicenuai oleh seekor gagak
yang konon perkasa bersayap sakti
terbang bergegak
berjampi mantera
ke seluruh rimba.
Seekor gagak
di dahan pohon bahasa
bergegak gempita
manis madah seloka
hingga seluruh kawanan mergastua
ralib dan alpa
oleh cerita dalang
di pentas petualang.
Tanpa ribut dan duga
pohon bahasa bergegar
seekor gagak dirundung walang
seorang dalang menjulung wayang
menyihir kata menyusun gerak
di pentas maknawi.
Suatu hari
saat tengkujuh bersemi
sayap si gagak kuyup tak terkepak
pohon bahasa berkocak dipukul ribut
si gagak menjerit ketakutan
sambil menangis terhempas ke bumi.
Sejak tragedi itu
seekor gagak serak bergegak
sepohon bahasa kian harum berbunga
di pentas dalang cerita bermula
sebuah kebenaran terungkap
sebuah perjuangan dan kebenaran
tak bernokhtah akhir.

No comments:

Post a Comment